Melihat kembali geliat sepakbola ngawi yang menjadi pemersatu.

     Senin,8 juni 2020. SBN akan menulis betapa hebatnya sepakbola ngawi pada kurun 2015 ke bawah. Dimana persinga ngawi menjadi alat pemersatu kabupaten.semua masyarakat bersatu mendukung persinga ngawi. Bahkan bapak bupati pun selalu menonton pertandingan persinga ngawi (kalau  menurut SBN sampai tahun lalu masih sering menonton persinga ngawi).semua tumpah ruah di stadion ketonggo.

    Kalau menurut SBN sendiri para penonton ini bisa sangat geliat dan kompak dikarenakan dulu setiap desa atau kecamatan ada semacam wadah yang membuat mereka bisa datang ke stadion dengan berkonvoi ataupun rombongan truk.
Bahkan SBN sendiri pernah melihat rombongan totalitas dari arah kandangan datang dengan 8 truk.sungguh ramainya. Tentu hal ini membuat masyarakat yang jalannya dilawati truk tersebut menjadi penasaran. Dan menimbulkan obrolan warung yang biasanya ada 8 orang setiap warungnya.

    mereka pasti penasaran banyaknya rombongan,semangatnya mereka dan tentu masyarakat yang dilewati jalannya tadi besoknya akan datang juga ke stadion setelah melihat rombongan yang lewat. Ini berdasarkan pantauan SBN sendiri.
 Disamping itu memang permainan persinga ngawi sangat meyakinkan dan tidak pernah kalah saat main di stadion ketonggo.padahal sebagian pemain merupakan talenta lokal.waktu itu pemain yang menjadi idola adalah maryono.

    Seingat SBN rambutnya disemir dan gaya mohaknya. Permainannya ngeyel larinya cepat. Tapi tanpa diduga sang pemain malah pindah ke persenga nganjuk. Padahal persenga sendiri menjadi lawan persinga ngawi. Alhasil suporter pun sakit hati.

    dan saat persinga ngawi melawan persenga nganjuk mereka pun meluapkan kekecewaannya dengan mensywar maryono. Cacian,hujatan dan setiap maryoono membawa bola pasti langsung diejek hingga akhirnya maryono diganti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini