Apa itu psywar? pentingkah bagi sepakbola?
Psywar (Psychological Warfare) atau biasa disebut perang urat syaraf adalah suatu bentuk serangan propaganda yang dilancarkan dua atau lebih pihak yang saling bertentangan pendapat. Psywar memanfaatkan sisi psikologis dan pemikiran lawan agar bisa dipecah konsentrasinya. Psywar merupakan strategi yang seringkali efektif sebagai cara memenangkan persaingan.
Mengapa harus psywar? Karena Psywar dilakukan untuk menyerang titik pikiran manusia.
Bagi dunia suporter psywar sangat penting. Karena dengan psywar setidaknya kita bisa menjatuhkan mental lawan dan mengangkat moral punggawa yang kita dukung. Psywar bisa kita lakukan mulai pemain lawan memasuki lapangan hingga pertandingan selesai. Selama 90 menit full kita bisa psywar lawan dengan sorakan HUUU kala lawan jatuh atau membawa bola. Dan saat kita psywar JANGAN PERNAH menyinggung ras ataupun sara.
Atau biasa menyebutnya rasis.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Abu Dzar,
ﺍﻧْﻈُﺮْ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻤَﺮَ ﻭَﻻَ ﺃَﺳْﻮَﺩَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻥْ ﺗَﻔْﻀُﻠَﻪُ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ
“Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa.”[3]
pelaku rasisme seperti tertuang dalam UU NO 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis:
Pasal 16
Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2, atau angka 3, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Nah selain dilarang agama rasis juga dilarang negara. Jadi,dalam mensywar lawan JANGAN PERNAH berucap rasis.
Sementara disini @sepakbola ngawi dan teman-teman penggemar persinga ngawi lainnya. pernah terkena psywar selama 90 menit full. Kala berjumpa dengan persik kediri di babak 16 besar liga 3 2018 di stadion brawijaya kediri. Waktu itu selama 90 menit full kita di psywar oleh suporter tuan rumah. Tetapi ada hal yang sangat positif disini psywar yang dilakukan mereka hanya 90 menit full saja. Setelah keluar stadion mereka menunggu kita dan meminta maaf atas psywarnya itu. Dan ini sangat bagus karena pada dasarnya rivalitas sepakbola hanya 90 menit selebihnya kita saudara.
Setelah merasakan dipsywar tim lawan. @sepakbolangawi juga pernah melihat pendukung persinga ngawi mensywar tim lawan. Ini terjadi kala persinga ngawi vs persegres united dalam lanjutan piala indonesia babak 64 besar. Selama 90 menit tim tamu di psywar oleh pendukung persinga. Alhasil kita menang dengan skor 3-0. Dan setelah pertandingan selesai. @sepakbolangawi juga melihat pendukung persinga menghampiri pendukung persegres gresik untuk meminta maaf atas psywar yang dilakukan selama 90 menit full. Dan akhiranya mereka berbincang-bincang lama dengan suporter persegres.
Psywar (Psychological Warfare) atau biasa disebut perang urat syaraf adalah suatu bentuk serangan propaganda yang dilancarkan dua atau lebih pihak yang saling bertentangan pendapat. Psywar memanfaatkan sisi psikologis dan pemikiran lawan agar bisa dipecah konsentrasinya. Psywar merupakan strategi yang seringkali efektif sebagai cara memenangkan persaingan.
Mengapa harus psywar? Karena Psywar dilakukan untuk menyerang titik pikiran manusia.
Bagi dunia suporter psywar sangat penting. Karena dengan psywar setidaknya kita bisa menjatuhkan mental lawan dan mengangkat moral punggawa yang kita dukung. Psywar bisa kita lakukan mulai pemain lawan memasuki lapangan hingga pertandingan selesai. Selama 90 menit full kita bisa psywar lawan dengan sorakan HUUU kala lawan jatuh atau membawa bola. Dan saat kita psywar JANGAN PERNAH menyinggung ras ataupun sara.
Atau biasa menyebutnya rasis.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Abu Dzar,
ﺍﻧْﻈُﺮْ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻤَﺮَ ﻭَﻻَ ﺃَﺳْﻮَﺩَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻥْ ﺗَﻔْﻀُﻠَﻪُ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ
“Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa.”[3]
pelaku rasisme seperti tertuang dalam UU NO 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis:
Pasal 16
Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2, atau angka 3, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Nah selain dilarang agama rasis juga dilarang negara. Jadi,dalam mensywar lawan JANGAN PERNAH berucap rasis.
Sementara disini @sepakbola ngawi dan teman-teman penggemar persinga ngawi lainnya. pernah terkena psywar selama 90 menit full. Kala berjumpa dengan persik kediri di babak 16 besar liga 3 2018 di stadion brawijaya kediri. Waktu itu selama 90 menit full kita di psywar oleh suporter tuan rumah. Tetapi ada hal yang sangat positif disini psywar yang dilakukan mereka hanya 90 menit full saja. Setelah keluar stadion mereka menunggu kita dan meminta maaf atas psywarnya itu. Dan ini sangat bagus karena pada dasarnya rivalitas sepakbola hanya 90 menit selebihnya kita saudara.
Setelah merasakan dipsywar tim lawan. @sepakbolangawi juga pernah melihat pendukung persinga ngawi mensywar tim lawan. Ini terjadi kala persinga ngawi vs persegres united dalam lanjutan piala indonesia babak 64 besar. Selama 90 menit tim tamu di psywar oleh pendukung persinga. Alhasil kita menang dengan skor 3-0. Dan setelah pertandingan selesai. @sepakbolangawi juga melihat pendukung persinga menghampiri pendukung persegres gresik untuk meminta maaf atas psywar yang dilakukan selama 90 menit full. Dan akhiranya mereka berbincang-bincang lama dengan suporter persegres.
Komentar
Posting Komentar